Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MODUL BELAJAR MANDIRI CALON GURU ASN P3K TEKNIK MESIN

MODUL BELAJAR MANDIRI CALON GURU ASN P3K TEKNIK MESIN

Pembelajaran 1
Menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) dan Budaya Kerja Industri

Peralatan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

Seluruh pekerja saat bekerja selalu menginginkan keselamatan. Keselamatan secara umum merupakan keselamatan yang menyangkut semua aspek dalam semua pekerjaan, baik itu di darat, laut, ataupun udara, yang kaitannya dengan keselamatan setiap orang dari bahaya pekerjaan selama ia bekerja. Secara umum bila mengerjakan suatu pekerjaan apapun jenisnya, maka pekerja harus disiplin dengan menggunakan alat pangaman/ pelindung agar terhindar dari kecelakaan.

a. Pentingnya peralatan K3

Banyak pekerjaan yang berpotensi akan memunculkan kecelakaan saat praktik/ kerja ataupun dalam latihan yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1) Ketidaksempurnaan alat-alat kerja;

2) Ketidak sempurnaan pakaian kerja;

3) Tidak sadar akan keadaan diri sendiri;,

4) Tidak disiplin dalam memperlakukan alat-alat kerja;

5) Kurang hati-hati, dan tidak konsentrasi pada pekerjaan;

6) Tidak paham dan tidak menguasai cara kerja suatu mesin/alat;

7) Kurang pertimbangan dalam melakukan suatu pekerjaan

Keselamatan kerja pada prinsipnya bertujuan untuk selamatnya anak didik/ pekerja pada saat praktek atau bekerja di bengkel atau di perusahaan, dan selamatnya alat/ bahan atau mesin, serta lingkungan di sekitar tempat kerja.

Macam-macam peralatan K3 untuk pekerjaan Teknik Mesin Agar dalam bekerja memperoleh keselamatan dan kenyamanan, maka seorang pekerja harus menggunakan alat-alat keselamatan.

Alat-alat keselamatan kerja yang dipergunakan untuk pekerja pada bagian mesin antara lain:

1) Pakaian kerja atau baju pelindung

Pakaian kerja atau baju pelindung merupakan Alat Pelindung Diri yang utama. Pakaian kerja ini harus selalu dipergunakan saat akan bekerja agar terhindar dari berbagai kemungkinan kecelakaan kerja.  Pakaian kerja yang dipergunakan haruslah nyaman untuk dipakai.

Beberapa hal yang terkait dengan pakaian kerja adalah sebagai berikut: 

a) Jika pakaian kerja bertangan panjang, harus berkancing dan tirus. Hal ini karena mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat tersangkutnya kain lengan panjang yang kedodoran. 

b) Rapi, tidak terlalu sempit/longgar. Pakaian harus rapi dan tidak terlalu sempit sehingga memudahkan untuk dapat bergerak/ beraktivitas. Disamping itu, pakaian yang longgar berpotensi tersangkutnya baju di mesin yang berputar atau handel mesin. 

c) Bahan, sederhana tidak mengganggu dalam gerakan saat kerja tetapi kuat untuk melindungi. 

d) Warna, standar tidak menyolok dan mudah didapat. Baju kerja dibuat dalam warna yang tidak menyolok, karena akan dapat mengurangi konsentrasi bekerja dari orang lain.


Gambar 1. 1 Model Baju Kerja (Wearpack) dengan berbagai warna dan model lengan

2) Safety shoes (sepatu safety)

Safety shoes merupakan salah satu Alat Pelindung Diri yang harus dipakai seorang pekerja, bahkan badan keselamatan kerja dunia telah mewajibkan pekerja menggunakan sepatu safety untuk melindungi diri dari bahaya saat bekerja. Pada saat bekerja seorang pekerja kemungkinan dapat terkena pecahan kaca, serpihan besi, tatal/ bram; ataupun menendang/ tertimpa benda keras secara tidak sengaja. 

Manfaat menggunakan safety shoes antara lain

a) Melindungi dari benda tajam dan berbahaya, Melindungi pekerja dari terkena pecahan kaca, besi, paku, atau serpihan lain yang membahayakan kaki. 

b) Mencegah kecelakaan kerja yang fatal, Melindungi pekerja dari kejatuhan benda-benda yang berat, terantuk benda keras, dst. 

c) Melindungi dari benda panas, Melindungi pekerja dari benda benda panas dihasilkan dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, misalnya beram panas, percikan las dst. 

d) Melindungi dari cairan kimia yang berbahaya, Melindungi pekerja dari bahan-bahan kimia yang berbahaya dan sangat beresiko. 

e) Mencegah pekerja terpeleset saat berjalan., Melindungi pekerja dari kemungkinan terpeleset, akibat lantai yang licin.

Gambar 1. 2 Sepatu Safety dan Topi atau Helm Safety

3) Topi atau helm

Topi atau helm merupakan alat pelindung yang digunakan untuk melindungi kepala dari risiko benturan, kejatuhan, terkena benda tajam atau benda keras, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan-bahan kimia, melindungi kepala dari kotoran debu, melindungi rambut dari bahaya terjerat oleh mesin- mesin yang berputar, dan perubahan suhu yang ekstrim. Jenis lain dari alat pelindung kepala selain dari dari helm pengaman (safety helmet), topi antara lain tudung kepala, penutup atau pengaman rambut (hair cap), dan lain-lain.

4) Sarung tangan (Gloves

APD ini berfungsi untuk melindungi tangan dari bahaya pada saat bekerja sehingga terhindar dari cedera tangan seperti teriris, tergores ataupun terkena bahan-bahan kimia. 

Sarung tangan safety harus dipilih berdasarkan bahaya spesifik yang ada karena sarung tangan safety yang didesain untuk sebuah bahaya, bisa saja tidak cocok untuk bahaya yang lain.

Berdasarkan bahannya, Sarung tangan safety, dibagi menjadi 4 jenis: 

a) Sarung tangan kulit, kanvas, atau serat baja, Sarung tangan ini akan melindungi dari goresan atau luka bakar, dan panas yang terus menerus. 

b) Sarung tangan kain atau kain yang dilapis (coated gloves), Sarung tangan ini memiliki lapisan khusus (fabric and coated fabric gloves) dibuat dari bahan katun atau kain lain sesuai dengan tingkatan perlindungan. Sarung tangan ini paling cocok digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan mekanik dan mesin. 

c) Sarung tangan tahan kimia dan cairan, Sarung tangan ini dibuat dari berbagai macam jenis karet (natural, butyl, neoprene, nitrile dan fluorocarbon (vitor); atau dibuat dengan berbagai macam plastik: polyvinyl chloride (PVC), polyvinyl alcohol, dan polyethylene. Material-material ini dapat dicampur atau delaminating untuk mendapatkan performa yang lebih baik.

d) Sarung tangan keselamatan anti listrik, Sarung tangan ini terbuat dari karet yang merupakan bahan isolator listrik. Sarung tangan jenis ini harus lulus serangkaian uji yang ada dalam standar American Society for Testing and Materials (ASTM) D120-09, standard specification for Rubber insulating gloves.

Gambar 1. 3 Jenis-jenis Sarung Tangan (a. Sarung Tangan Kulit; b. Sarung Tangan Safety Alumunium; c. Sarung Tangan Coated Gloves; d. Sarung Tangan Butyl; e. Sarung Tangan Anti Listrik)

5) Kacamata 

Kacamata safety berfungsi untuk melindungi mata dari masuknya debu atau partikel yang dapat menyebabkan iritasi mata atau akibat lain yang terjadi pada mata. Agar tidak terjadi kecelakaan pada mata, perlu dipilih kacamata safety sesuai dengan bidang perlindungan yang diharapkan. 

Terdapat 4 jenis pelindung muka dan mata untuk mencegah terjadinya kecelakaan, yaitu: 

a) Safety spectacles adalah kacamata yang dipergunakan untuk melindungi mata dari bahaya benda kecil dan partikel yang terbang. Jika terdapat perisai sisi, maka juga digunakan untuk melindungi mata dari bahaya panas/ suhu tinggi. 

b) Safety Goggles adalah kacamata pelindung yang mengelilingi area mata dan memungkinkan melindungi dari asap, uap, cairan dan kabut. Kaca mata ini juga mencegah obyek masuk di bawah atau di sekitar kacamata, berupa benda atau cairan yang masuk di bawah atau di sekitar kacamata. Hal ini terutama penting ketika bekerja dengan atau sekitar logam cair yang mungkin percikan. Goggles juga kadang dipakai untuk penamaan kaca mata las (hitam). 

c) Face Shields adalah APD untuk perlindungan wajah penuh agar terhindar dari cipratan kilat api. Pelindung wajah dapat digunakan dengan mengkombinasi kacamata safety

d) Welding Helmet merupakan jenis APD yang melindungi kepada, tetapi secara fisik, APD ini digunakan untuk melindungi mata dan muka.

Gambar 1. 4 Kacamata dan Pelindung Muka (a. Safety Spactacles; b Safety Goggles; c Face Shield; d. Welding Helmet)

6) Masker

Masker adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti Hidung dan Mulut dari resiko bahaya seperti asap solder, debu dan bau bahan kimia yang ringan. Masker biasanya terbuat dari Kain atau Kertas. Masker umumnya dipakai di proses menyolder. Dalam pekerjaan di Teknik Pemesinan, karena dalam penggerindaan akan berhubungan dengan partikel-partikel yang beterbangan, maka dengan mngenakan masker akan terjaga sistem pernafasan pekerja.

Disamping alat keselamatan kerja, maka seorang pekerja harus memiliki sikap yang sangat berkaitan dengan keselamatan diri, yaitu disipilin pribadi. 

Setiap pekerja dalam suatu industri harus mempunyai disiplin pribadi seperti:

1) Disiplin terhadap waktu kerja

2) Disiplin terhadap janji, baik pribadi maupun dalam pekerjaan

3) Disiplin dalam menempatkan sesuatu kebenaran pada tempatnya

4) Tidak menyimpang dari apa yang ditugaskan

5) Hormat baik pada atasan maupun bawahan

b. Penggunaan peralatan K3 dalam pekerjaan di bidang Teknik Mesin


Kebutuhan peralatan K3 di bengkel mesin, dapat ditentukan berdasarkan analisis keselamatan kerja yang dilakukan sebelum melaksanakan kerja. Peralatan K3 harus digunakan karena seluruh aktifitas yang dilakukan saat bekerja berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Peralatan K3 secara khusus untuk tiap jenis pekerjaan akan berbeda beda. Misalnya antara pekerjaan pengelasan dengan pemesinan, memiliki peralatan K3 yang digunakan oleh pekerja akan berbeda. Pada prinsipnya, kebutuhan peralatan K3 ditentukan oleh potensi bahaya yang kemungkinan akan timbul pada saat pekerjaan dilakukan oleh pekerja sehingga mengakibatkan tidak terjaminnya keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani.

Baca Juga:


Posting Komentar untuk "MODUL BELAJAR MANDIRI CALON GURU ASN P3K TEKNIK MESIN"