Ngopi Cara Saya Refleksikan Pikiran
Saya bukan orang yang gableg "nguja" atau sengaja nongkrong di cafe atau niat banget pengin ngopi di sturbuck jujur saya ga "gableg" untuk gaya hidup seperti itu.
yang saya konsumsi kesehariannya hasil Nyangan,yap kopi Jawa tulen "Java coffie" asli petik dikebun sendiri yang diolah oleh simbol dengan cara dikeringkan lalu di sangrai atau disangan cara ibu menamainya.
Proses ini memang paling maknyus,sangat terasa suasana desanya.apalagi pas bulan ramadhan tiba.sore hari dikala menjelang berbuka disaat simbol Nyangan kopi sambil di olah aleh bau harum khas kopi yang menyengat sangat wangi.
Kopi hitam dengan citarasa yang nikmat dengan bebekan dari lumpang kayu milik simbok tidaklah rata masih bridal briul alias ga halus,jadi saat diseduh dan dinikmati gigi ini sambil ngunyah kopi tersebut.
Kadang beberapa tetangga sering mencampur dengan jagung sob,lebih terasa kunyahanya.Tapi jujur saya sangat menikmati seduhan kopi dengan busa atau ngumpruk saat di siram air panas yang baru di rebus di Pawon atau tungku desa.
Nyus rasanya ambyar tenan.
Ya,aktifitas pagi tak ketinggalan dengan secangkir kopi dengan rumus takaran 1:2 satu sendok gula berbanding 2 takaran sendok kopi. Pahit tapi nikmat,banyak orang tua didesa bangun pagi, bergegas ke langgar atau mushola dan pulang sudah dihidangkan segelas kopi sebelum melanjutkan aktifitasnya diladang.
Aktifitas desa sob,bukan seperti yang di televisi pagi - pagi baca koran sambil sarapan roti sama selainya.
Di desa segelas kopi dengan goreng pisang saja sudah karunia Allah yang tak tertandingi.
Apalah daya sob,anak desa dengan aktifitas ala desa,aktifitas ini seakan merefresh otak ini sebelum melakukan aktifitas satu hari.
Bedengan tanaman di sawah sudah menanti,setelah dapat asupan tenaga dari singkong goreng atau rebus dan kopi mendongkrak semangat untuk nyangklok pacul sob,yap matun
Aktifitas matun atau membersihkan bedengan cabai - cabaiku disawah rutin saya lakukan.
Tenaga ini seakan full saat pagi dapat asupan kopi bukan susu berenergi..
Buat sebagian orang mereka takut mengkonsumsi kopi sebab dikhawatirkan mag yang dideritanya kambuh tapi buatku yang sudah terbiasa dari kecil tak jadi masalah.
Malah anak kecil 3 tahunan dikala ayahnya minum kopi di beri sesendok seruput kopi untuk menghindari step ntah itu hoax atau bukan Gatau tapi ini lebih kebudaya orang kampung.
Ya itu sob cerita saya dengan kopi hitam ala desa.Bukan kopi racikan para barista hebat,tapi racikan simbok yang benar - benar nikmat luar biasa.
Posting Komentar untuk "Ngopi Cara Saya Refleksikan Pikiran"