Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lampu Minyak - Nnyumed Damar


Lampu Minyak



Gatau, sore ini pengin nulis masa lalu,iya masalalu dikala listrik di negri ini belum merata,aktifitas sore seperti ini biasa sibuk dengan "nyuled damar" lampu dari minyak tanah yang khas pada waktu itu.



Suasana sore sangat terasa,sebab menjelang magrib tiba semua sudah bersiap kemushola atau langgar,mushola panggil bambu kala itu menjadi tempat favorit anak - anak, ada yang bilang itu namanya surau.



Semua rumah tanpa diterangi lampu LED yang cerah dan terang benderang seperti sekarang ini.

Akan tetapi hanya Senthir atau teflok ( damar ), macem - macem kala itu dalam membuat damar, ada yang buat dari sisa minyak rambut "brisk" hehe



Ada juga sisa botol,yang penting bisa untuk menerangi malam hari sebelum mata ini tertidur.

Yang paling berkesan masa - masa itu adalah disaat malam tiba, remang balai rumah di terangi lampu minyak tapi suara riuh dengan alunan Al-Quran suasana yang hampir tidak terdengar di zaman yang katanya maju seperti sekarang ini,semua keluarga berkumpul memegang kitab suci masing - masing dan melantunkan ayat - ayat suci di kala malam datang. Jika malam menjelang waktu Isa berjalan ke jalan - jalan kampung suara nyaring itu sangat khas sekali.



Sangat luar biasa sebetulnya, dengan keterbatasan cahaya justru hal yang harusnya dikala moderen melebihi kala itu justru kalah dibandingkan masa - masa lampau yang penuh keterbatasan.

Isapun datang,para anak muda bergegas ke suatu dan biasa menginap di sana Samapi subuh tiba,kangen sebetulnya masa - masa itu.

Posting Komentar untuk "Lampu Minyak - Nnyumed Damar"